Guru Betulan atau Guru Kebetulan ? Tips Menjadi Guru yang Dirindukan, Dicintai dan Menginspirasi Siswa
Dalam masa pandemic covid 19, guru – guru melaksanakan tugas mengajar dari rumah (Work From Home). Berkaitan dengan hal tersebut tentunya guru harus mengubah kebiasaan gaya mengajar mereka agar dapat menyesuaikan dengan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sebagai bentuk kebijakan yang diambil oleh Pemerintah melalui Permendikbud No. 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Virus Corona.
Namun kenyataannya di lapangan, tidak semua guru “siap” dengan kondisi seperti sekarang yang menuntut agar mau tidak mau, sistem pembelajaran yang konvensional melalui tatap muka di kelas, harus digantikan dengan sistem pembelajaran jarak jauh.
Ada 3 opsi yang ditawarkan bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh, yaitu : melalui daring / online, semi daring (menggunakan metode penugasan manual dan mengirimkan tugas melalui WA), dan penugasan secara terstruktur.
Bagi guru – guru di sekolah yang sudah menerapkan model pembelajaran blended learning atau flipped classroom, tentunya kondisi ini bukanlah menjadi suatu masalah, namun bagi guru – guru yang belum mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran selama ini, tentunya merupakan suatu masalah.
Masa WFH yang sudah berlangsung lebih dari 2 pekan ini, membuat penulis merefleksikan tentang tugas – tugas penulis sebagai seorang guru. Penulis sudah menjadi guru selama 15 tahun. Dalam masa 15 tahun itu, karya kreatif dan inovatif apa yang sudah penulis buat ? Apa prestasi dan pencapaian penulis ? dan bagaimana efek dari tugas penulis sebagai guru itu terhadap anak – anak yang penulis bimbing di sekolah ? Apakah dari antara sekian ribu anak yang pernah belajar bersama penulis, ada di antaranya anak – anak yang berprestasi juga ?
Penulis merasa malu disebut sebagai seorang guru. Karena terkadang penulis sepertinya kurang maksimal berusaha menjalankan tugas utama penulis tersebut. Hal ini dikarenakan banyaknya beban administrasi yang harus penulis kerjakan, belum lagi dengan jabatan penulis selain sebagai seorang guru dan kesibukan lainnya sehingga penulis terpaksa harus meninggalkan anak – anak dengan setumpuk tugas yang harus dikerjakan.
Apakah Anda juga pernah melakukan hal tersebut ? mari kita refleksi bersama – sama, apakah jika seorang guru melakukan hal tersebut, masih layak disebut sebagai guru yang menyandang tugas mulia ?
Dalam kegiatan Belajar Menulis tadi malam, Om Jay menghadirkan seorang motivator yang sangat luar biasa. Penulis merasa berulang – ulang kali “ditampar” oleh kata – kata beliau. Siapakah sebenarnya sosok di balik motivator handal ini ?
Profil Diri Sang Mr. Sugesti Indonesia
Aris Ahmad Jaya lahir di Pati, 23 Februari 1974. Beliau adalah pendiri sekaligus CEO di Lembaga ABCo SUGESTI MOTIVATINDO yang bergerak di bidang motivasi dan konsultan bagi sekolah – sekolah unggul di Indonesia serta Lembaga – Lembaga lain, baik pemerintahan maupun swasta yang ada di Indonesia.
Mengajar Gaya Motivator
Pada materi Mengajar Gaya Motivator, narasumber memberikan kesempatan kepada semua peserta kegiatan Belajar Menulis untuk melihat kembali pengelompokan guru sebagai berikut :
Pengelompokan guru berdasarkan niatnya :
Berdasarkan niatnya untuk menjadi seorang pendidik, guru dapat dibedakan menjadi :
Guru Betulan
Guru betulan adalah guru yang memang dari awal ingin menjadi seorang pendidik. Ingin mengajar dan memang ingin menjadi guru. Guru seperti ini adalah sosok guru yang diidamkan. Guru ini mempunyai energi untuk mengajar dan menularkan imunya kepada anak didiknya.
Guru Kebetulan
Kebetulan ada lowongan mengajar, baru lulus dari universitas dan diterima menjadi guru, kebetulan ada yayasan milik orang tua.
Guru kebetulan adalah salah jika dilakukan terus menerus, namun bisa juga benar jika guru tersebut akhirnya menjadi seorang guru yang menyadari tugasnya. Jika seorang guru tidak mau menerima profesinya sebagai pilihan yang mulia, maka baik itu guru betulan maupun guru kebetulan menjadi salah.
Pengelompokan guru berdasarkan kinerjanya :
Berdasarkan kinerjanya, ada 3 tipe guru yaitu : Nyasar, Bayar, dan Sadar
Guru Nyasar
Tidak mempunyai target dan energi untuk mengajar. Siswa tidak menyukai cara mengajarnya
Guru Bayar
Guru yang mengajar berdasarkan energi uang. Mood mengajar sangat tergantung dengan adanya gaji dan tunjangan guru yang diperoleh
Guru Sadar
Guru yang sangat dicintai oleh siswanya. Pembelajarannya menyenangkan dan kehadiran guru ini sangat dirindukan oleh siswa.
Selain itu, narasumber juga menyatakan tentang 4 Peran Guru yang Sesungguhnya, yaitu :
Mengajar
Memindahkan ilmu dari guru kepada siswa. Pola ini adalah pola konvensional yang sudah ketinggalan zaman.
Mendidik
Seorang guru harus menjadi idola, teladan / contoh sesuai dengan istilah guru sendiri, digugu dan ditiru. Mendidik bukan mentransfer ilmu melainkan menanamkan nilai – nilai moral dan karakter, seperti kejujuran, kedisiplinan, bersyukur, dll
Menginspirasi
Guru akan menjadi sosok yang menginspirasi siswa Ketika guru menunjukkan sikap sepenuh hati dalam mendidik siswa.
Menggerakkan
Jika guru sudah mampu mendidik dan menginspirasi, maka guru pasti bisa menggerakkan siswa – siswanya untuk mengerjakan apa saja yang diminta oleh guru demi ketercapaian kompetensi dalam pembelajaran
Sebenarnya jika setiap guru dapat menjalankan semua perannya dengan baik, maka guru tersebut sudah bisa menyelami dunia anak. Hal ini sangat penting karena materi apapun yang akan disampaikan oleh guru, sangat bergantung pada kesuksesan guru tersebut untuk menarik minat anak kepada dirinya lalu kepada pembelajarannya.
Dalam topik Mengajar Gaya Motivator, seorang guru dapat mempelajari Langkah – Langkah untuk menjadi guru yang dicintai, guru yang dirindukan kehadirannya dan guru yang menarik serta menyenangkan.
Berikut ini adalah beberapa Langkah untuk Mengajar Gaya Motivator (MGM) :
Jadilah guru yang menarik dan menyenangkan
Untuk bisa menjadi guru yang menarik dan menyenangkan, seorang guru harus belajar untuk menarik perhatian siswa dan tampil dengan menyenangkan. Cara untuk menjadi pribadi yang menarik dan menyenangkan adalah persiapkan diri Anda dengan latihan menjadi guru yang menarik (segi penampilan terbaik, berperilaku menarik), tunjukkan bahwa diri Anda benar – benar layak untuk mengizinkan Anda hadir dan layak untuk diperhatikan dengan cara – cara yang menyenangkan bagi siswa.
Tips membuka pintu mengizinkan : Pertama, awali dengan senyum 1,2, 2, 5 (1 dari hati, 2 cm kanan, 2 cm kiri, cukup 5 detik). Kedua, sapa siswa dengan cara yang berbeda, misalnya : Semoga siswa yang menjawab salam saya, mendapat nilai yang terbaik dan naik kelas, maka siswa akan menjawab dengan semangat. Ketiga, berikan apresiasi klasikal secara verbal, misalnya : saya bangga menjadi wali kelas kalian. Keempat, Berikan simulasi sederhana sebelum pembelajaran dimulai, misalnya lakukan tepukan, tebak – tebakan, dan game lainnya. Kelima, tangkap basah kebaikan, tempa besi selagi panas, artinya apresiasi siswa sesegera mungkin.
Temukan titik lebihnya dan motivasi mereka melalui nilai lebihnya
Seorang guru hanya perlu memberikan kesempatan pada siswanya untuk menemukan titik lebihnya. Misalnya ada seorang siswa yang mempunyai kelebihan dalam mata pelajaran matematika, maka guru dapat memberikan motivasi kepada anak tersebut berdasarkan kelebihannya itu.
3 langkah menemukan kehebatan / nilai lebih dari siswa :
Anda harus mampu memberikan momentum / kesempatan hebat dari masing – masing siswa berdasarkan nilai lebihnya.
Libatkan mereka menjadi bagian dari pemain, bukan sekedar menjadi penonton
Berikan label positif
Langkah – Langkah tersebut harus dilakukan oleh guru secara baik. Komunikasi yang cerdas dan efektif juga dapat mendukung kesuksesan pembelajaran di dalam kelas. Dalam komunikasi, seorang guru harus menggunakan bahasa cinta yang mudah dipahami oleh siswa. Lebih lanjut, narasumber menegaskan bahwa guru harus mampu memahami “Bahasa Cinta yang Cerdas” untuk berkomunikasi dengan anak didiknya.
Berikut ini adalah 5 bahasa cinta yang dimaksud :
Berikut ini adalah 5 bahasa cinta yang dimaksud :
Bahasa cinta APRESIASI, linknya : https://youtu.be/UAZ02bxlzyM
Bahasa cinta KOMITMEN dan KETELADANAN, linknya : https://youtu.be/39raqyvipcE
Bahasa cinta TEMUKAN KEUNGGULAN SISWA, linknya : https://youtu.be/AdXLTi1-pPs
Bahasa cinta HUBUNGAN INTERPERSONAL, linknya : https://youtu.be/U8uyPVhRFTQ
Bahasa cinta HARGAI HAL – HAL KECIL, linknya : https://youtu.be/xVBnh4TsPgw
Kesimpulan : Peran guru yang sangat penting adalah sebagai guru idola, guru favorit, guru menarik dan menyenangkan. Oleh karena itu, jadilah guru yang dicintai, dirindukan, guru yang menginspirasi dan guru yang menjadi history dalam kehidupan siswa.
Jadilah guru yg ngangenin dan dirindukan murid murosnya karena dia sadar kalau dirinya insan cendekia.
BalasHapusPengetahuan adalah kekuatan, pengetahuan yg bermakna adalah ketika di terapkan
BalasHapusSelalu menjadi guru yang menginspirasi
BalasHapusSuper
BalasHapusWow keren buuuaaangeett ! ! !
BalasHapusKereen!!
BalasHapusyok berlomba - lomba jadi guru yang dirindu
BalasHapusKeren tulisannya. Ingin jd guru yg dirindukan anak kehadirannya
BalasHapusmhn ijin share ya bun
BalasHapusSilakan, Bu 🙏🙏🙏
HapusMantap banget....
BalasHapusYuk kita berlomba-lomba tuk mnejadi guru yg dirindukan....
BalasHapusLuar biasa. Sangat menginspirasi dan terima kasih
BalasHapusAku hanya ingin jadi guru yang selalu dirindukan siswaku
BalasHapusSuper sekali...
BalasHapusTerima kasih sudah berbagi ilmu.
Mohon izin share ibu Tere...