Ciptakan Inovasi Planetarium Bekam, Guru Ini Dikirim ke Jepang
![]() |
Juara Inobel Raih Penghargaan Short Course ke Jepang |
Karya inovasi adalah puncak dari proses belajar seseorang--Tri Agus Cahyono—
Tema kegiatan Belajar Menulis Gelombang 4 tadi
malam adalah Karya Inovasi dan Kualitas Diri, bersama narasumber istimewa yaitu
Bpk. Tri Agus Cahyono. Beliau adalah sosok seorang guru muda yang mengajar di
sebuah sekolah yang terletak di desa. Namun, karya – karya beliau di bidang pendidikan,
sangat luar biasa. Bahkan, berkat kreativitas dan ketekunannya dalam
menciptakan inovasi media pembelajaran, beliau mendapat apresiasi dari Pemerintah
RI berupa kesempatan untuk mengikuti Short Course ke Negeri Sakura, Jepang pada
tahun 2017. Apa sebenarnya inovasi yang beliau ciptakan dan bagaimana kisah
sukses beliau hingga mendapat kesempatan menimba ilmu di luar negeri ?
Berawal dari Mimpi
Semua orang bisa bermimpi indah, namun tidak
semua orang bisa mewujudkannya. Diperlukan doa serta usaha yang keras agar bisa
terus berani melangkah, setahap demi setahap meniti tangga kesuksesan. Hal
inilah yang diyakini oleh Bpk. Tri Agus Cahyono, Guru SDN Belik, Gunung Kidul,
Yogyakarta. Sekolah tempat beliau mengajar terletak sejauh 78 km dari pusat
kota Yogyakarta, bahkan termasuk sekolah daerah khusus.
Beliau mempunyai mimpi yang sangat mulia yaitu
ingin menghantarkan anak – anak yang dibinanya menjadi anak – anak yang sukses
di kemudian hari. Tak cukup dengan bermimpi, Pak Tri Agus juga membuktikannya
dengan sederet pengalaman belajar bermakna yang beliau sajikan di kelasnya.
Penggunaan berbagai media inovatif dan kreatif berhasil memotivasi siswanya
untuk berprestasi dalam lomba OSN tingkat Kabupaten.
Bahkan, beliau pun mewujudkan mimpi hebatnya, yaitu menjadi sosok guru
berprestasi di tingkat nasional. Berikut ini adalah berbagai penghargaan yang
pernah beliau raih :
- Guru
Berdedikasi Daerah Khusus Tk. Nasional Tahun 2016
- Juara
1 Lomba Karya Inovasi Pembelajaran Tk. Nasional Tahun 2016 Kategori MIPA
- Penghargaan Short Course ke Jepang tahun 2017
- Finalis Olimpiade Guru Nasional (OGN) Tk. Nasional Guru Kelas SD Tahun 2018
- Finalis Guru Berdedikasi Tk. Nasional SD 2019
Keikutsertaan beliau dalam berbagai kegiatan
forum ilmiah, diskusi bersama teman sejawat dan aktif dalam forum KKG yang
beliau pimpin, semakin mendorong beliau untuk terus berinovasi dan meningkatkan
kualitas diri serta profesionalisme nya sebagai seorang guru.
Mewujudkan Mimpi Dengan Karya Inovasi
Ketika kita menginginkan sebuah karya inovasi
yang baik, maka kita tidak boleh melewati tahapan – tahapan proses berpikir.
Menurut Krathwool, ada 6 tahapan berpikir kognitif, yaitu :
- -
Mengingat (C1)
- -
Memahami (C2)
- -
Menerapkan (C3)
- -
Menganalisis (C4)
- -
Mengevaluasi (C5)
- -
Menciptakan (C6)
Jika kita ingin sampai pada tahap menciptakan
(C6) sebuah karya inovasi, maka kita harus mampu :
- -
Mengetahui ilmu yang akan kita gunakan
- -
Memahami maksud pembuatan karya inovasi
tersebut
- -
Menggunakan ilmu untuk membuat karya tersebut
- -
Menganalisis bagian – bagian ilmu dan karya
tersebut
- -
Menilai kelebihan dan kekurangan karya yang
kita kembangkan
Semua tahapan tersebut harus dikuasai oleh
seorang guru yang ingin menciptakan sebuah karya inovasi dan mengikuti lomba
Inovasi Pembelajaran (Inobel). Karena untuk setiap karya yang dinilai, akan
dipresentasikan dan dipertanggungjawabkan dari segi keilmuannya di depan para
dewan juri perlombaan.
Satu kata kunci yang bisa digunakan untuk
sukses sampai tahap inovasi adalah “bekerja”. Tentunya, kata “bekerja” ini
bukan hanya melakukan tupoksi guru sebagai sebuah rutinitas saja, melainkan
bekerja untuk berinovasi dan berprestasi. Bentuk inovasi yang dimaksud adalah
menghasilkan sebuah karya yang mempunyai kelebihan dibandingkan dengan karya
yang lain. Dalam perlombaan Inobel, Kelebihan dari sebuah karya bukanlah dari
sifat modern atau tradisionalnya, tetapi lebih pada nilai kebermanfaatan, ide,
dan kemudahan untuk digunakan dan direplika oleh orang lain. Jadi, meskipun
karya tersebut berbasis TIK dan kelihatannya lebih keren, tetapi sulit untuk
ditiru oleh guru – guru lain atau sulit diaplikasikan di daerah – daerah
tertentu maka nilai inovasinya kurang.
Bergerak dari Apa yang Ada
Karya inovasi yang dikembangkan oleh Pak Tri
Agus sebenarnya berawal dari permasalahan yang dihadapi oleh beliau saat
menjelaskan tentang gerak semua harian matahari. Beliau mengamati bahwa anak –
anak di kelasnya kurang mampu dalam memahami konsep tersebut bila hanya
menggunakan alat peraga berupa globe.
Lalu, beliau mencoba bergerak untuk menemukan
solusi atas permasalahan yang dihadapinya di kelas. Beliau mencoba
menghubungkan aktivitas keseharian yang beliau sukai dengan kegiatan
pembelajaran terkait masalah tersebut. “Aktivitas saya dengan kamera sangat
tinggi. Hampir setiap kegiatan saya rekam foto dan video,” ungkap beliau.
Beliau menjelaskan lagi,”Ketika kita merekam
video dengan kamera action cam misalnya. Kita menggunakannya dalam kondisi
bergerak, sedangkan obyek yang kita shoot tidak bergerak, maka Ketika kita
memutar videonya, hasilnya benda yang kita shot, kelihatan bergerak padahal
aslinya tidak bergerak. Rupanya, prinsip kerja kamera sebagai alat optik yang
menyerupai kinerja mata.”
Setelah beliau melakukan eksperimen di atas,
maka beliau pun mempunyai ide untuk membuat sebuah karya inovasi, dengan cara
memasang kamera pada globe sebagai pengganti mata manusia. Beliau berharap agar
hasil karya inovasinya bermanfaat untuk memperjelas konsep dalam pembelajaran
mengenai gerak semu harian matahari sehingga dapat mengatasi permasalahan yang
dihadapi oleh anak – anaknya di kelas.
Planetarium Bekam
Ide memasang kamera pada globe dijadikan
sebagai karya inovasi pembelajaran Pak Tri Agus yang disebut “Planetarium
Bekam”. Planetarium adalah wahana simulasi susunan bintang dan benda – benda
langit, sedangkan Bekam adalah akronim dari Globe Berkamera.
Prinsip kerja Planetarium Bekam adalah : kamera
dihubungkan ke laptop dan dihubungkan juga ke proyektor (LCD), lalu disorotkan
ke langit – langit kelas. Sedangkan cara penggunaannya seperti menggunakan
globe.
Tips Agar Lolos Inobel
Berikut ini adalah beberapa tips yang dibagikan
oleh Pak Tri Agus untuk lolos inobel :
- Buatlah karya tulis Inobel berdasarkan prinsip APIK (Asli, Perlu, Inovatif, Konsisten)
- Tentukan judul yang segar/baru dan menarik
- Tunjukkan kelebihan karya yang dibuat
- Lolos uji similarity dan maksimal 30% turnitine
- Kembangkan karya inovasi melalui Research & Design atau Best Practice
Kesimpulan :
Dalam berinovasi, jangan memikirkan masalah
yang bersumber dari luar, seperti lingkungan sekolah, sarana dan prasarana,
dll. Tetapi FOKUS pada KOMPETENSI DIRI. Itulah yang akan memudahkan kita untuk
menemukan hal – hal atau ide penting yang membantu keberhasilan pembelajaran.
Jadi tingkatkan kualitas diri untuk menghasilkan karya yang berkualitas.
Belum ada Komentar untuk "Ciptakan Inovasi Planetarium Bekam, Guru Ini Dikirim ke Jepang"
Posting Komentar