Menulis Buku Digital yang Ideal Bagi Generasi Milenial
Zaman boleh berganti, namun ilmu pengetahuan tidak akan pernah surut. Demikian juga buku sebagai gudang ilmu, keberadaannya selalu dicari dan dinanti, namun bentuk buku juga turut menyesuaikan dengan generasi yang akan membacanya. Generasi milenial yang lahir di tengah demam internet dan hitech, telah mengubah wajah buku dari versi cetak menjadi buku digital. Buku inilah yang saat ini dipilih sebagai buku yang ideal bagi generasi milenial.
Anda senang membaca buku ? Buku jenis apakah
yang Anda sukai ? Apakah buku versi cetak atau buku digital ? Mengapa Anda
menyukai jenis buku tersebut ?
Ini adalah beberapa pertanyaan pengantar pada
topik pembahasan kita sore hari ini, yaitu Menulis dan Membuat Buku Digital.
Materi ini secara khusus dibawakan oleh seorang narasumber hebat dalam Kegiatan
Belajar Menulis bersama Om Jay, dkk. Beliau adalah seorang Pakar IT yang telah
menorehkan banyak karya dan prestasi di bidang yang ditekuninya.
Profil
Narasumber
Onno Widodo Purbo (lahir
di Bandung, Jawa Barat, 17
Agustus 1962; umur 57 tahun) adalah seorang tokoh dan
pakar di bidang teknologi
informasi asal Indonesia. Selain
pakar, Onno juga dikenal sebagai penulis, pendidik, dan pembicara seminar.
Sebagai aktivis Onno dikenal dalam upayanya memperjuangkan Linux.
Karya inovatifnya diantaranya adalah Wajanbolic, sebagai upaya
koneksi internet murah tanpa kabel dan RT/RW-Net sebagai
jaringan komputer swadaya masyarakat untuk menyebarkan internet murah, serta
penerapan Open BTS
Ia memulai pendidikan akademis di ITB pada
jurusan Teknik Elektro pada tahun 1981 dan lulus dengan predikat wisudawan
terbaik, kemudian melanjutkan studi ke Kanada dengan beasiswa
dari PAUME.
Ia juga aktif menulis dalam bidang teknologi
informasi media, seminar, konferensi nasional maupun internasional dan percaya
filosofi copyleft (sumber terbuka), banyak tulisannya
dipublikasi secara gratis di internet. Profil narasumber selengkapnya dapat
dibaca pada link berikut https://id.wikipedia.org/wiki/Onno_W._Purbo
Mengenal
Buku Digital
Pernahkah Anda mendengar istilah Buku Sekolah
Elektronik (BSE) ? Dengan diterapkannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP 2006), istilah BSE mulai popular di dunia pendidikan. Saat itu BSE hadir
sebagai penyedia sumber belajar yang dikelola langsung oleh Pusat Kurikulum
Perbukuan (Puskurbuk) Kemendikbud. Buku – buku yang ditulis oleh penulisnya,
melewati tahap seleksi sebelum akhirnya ditetapkan menjadi BSE. Distribusi BSE
ke seluruh Indonesia menggunakan aturan penggunaan HET sesuai zona.
Dalam perkembangannya, Buku Sekolah Elektronik
hadir dalam bentuk file yang dapat didownload secara gratis oleh para
penggunanya. Contohnya dari link berikut : https://bse.kemdikbud.go.id/
Sebenarnya, apa itu buku digital ? Whalts,
dalam https://pengajar.co.id, menyatakan buku digital atau E-book ialah versi
elektronik dari buku cetak yang bisa dibaca dengan memakai komputer sendiri
dengan memakai e-book reader.
Dari pernyataan di atas, kita dapat
menyimpulkan bahwa buku digital mempunyai format yang berbeda dengan buku versi
cetak. Beberapa format buku digital yang dapat kita manfaatkan adalah :
1. PDF
Format
pdf merupakan format e-book yang sangat familiar dan mudah digunakan bahkan
dapat langsung diprint. Untuk membuat e-book dalam format Pdf caranya sangat
mudah. Tinggal mengkonversi format file tulisan yang akan dibuat menjadi
e-book. Misalnya dari Microsoft word dikonversi ke dalam bentuk Pdf.
2. JPEG
JPEG
merupakan file extension yang biasanya digunakan untuk menyimpan gambar. E-book
yang sesuai dengan format JPEG adalah komik dan manga.
3. LIT
Untuk
dapat membaca e-book yang menggunakan format LIT, kita harus mempunyai tool
Microsoft Reader dari Microsoft. Kelebihannya adalah format ini meemliki bentuk
huruf yang lebih nyaman untuk dibaca.
4. HTML
Tidak
semua gawai dapat digunakan untuk membuka e-book yang mempunyai format HTML.
Kelebihannya, kita dapat menggabungkan gambar dan teks sesuai layout yang kita
inginkan.
5. Flip Book
Untuk
dapat membaca e-book yang mempunyai format Flip Book, kita perlu memasang
software atau plug in tambahan. Kelebihannya, kita dapat merasakan sensasi
membuka e-book dengan cara membolak – balik halaman seperti membolak – balik
buku versi cetak.
Kelebihan
dan Kekurangan Buku Digital (e-book)
Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan e-book,
yaitu :
· Kelebihan
e-book, yaitu :
a. Praktis, bisa dibawa ke mana saja
b. Tidak membutuhkan ruang penyimpanan yang besar, cukup
disimpan di dalam memori internal atau memory eksternal
c. Awet / tidak lapuk
d. Mudah diakses, cukup klik maka buku sudah bisa dibaca
e. Mudah dibagikan, bisa dengan membagikan kutipan
tertentu atau bahkan langsung membagikan secara utuh
f. Ramah lingkungan, karena tidak membutuhkan kertas
sebagai medianya.
g. Murah, beberapa e-book tidak dapat diperoleh secara
gratis. Namun, biasanya harga e-book akan lebih murah dibandingkan dengan harga
buku versi cetak
·
Kekurangan
e-book, yaitu :
a. Membutuhkan perangkat keras dan lunak untuk membukanya
b. Membutuhkan kuota data internet untuk mengaksesnya
pertama kali
c. Tidak semua perangkat dapat digunakan untuk membaca
format e-book tertentu
d. Rawan plagiasi, karena mudah untuk dikutip dan
dibagikan
e. Rawan disalahgunakan untuk pembajakan buku
f. Tergantung pada jaringan internet
Cara
Menulis dan Membuat Buku Digital
Sebagai
seorang penulis puluhan buku dan karya publikasi lainnya, narasumber berbagi
ilmu dan pengalamannya dalam menulis dan membuat buku, baik buku versi cetak
maupun buku digital. Berikut ini adalah langkah – langkah dalam menulis buku :
Sebelum menulis buku, seorang
penulis hendaknya melakukan langkah persiapan sebagai berikut :
- Membaca banyak tulisan, artikel, atau buku
Penulis yang baik adalah pembaca yang
baik. Ada banyak manfaat membaca, yaitu : mengetahui apa yang belum diketahui
sebelumnya, mengetahui informasi terbaru, mendapatkan ide, dan memperkaya
wawasan. Jika kita ingin agar buku kita “berisi” maka kita harus memastikan
bahwa ide yang akan kita tuangkan di dalam buku kita merupakan ide yang segar,
factual, dan tentunya menarik dan bermanfaat bagi pembaca.
- Memahami Rumus 5W + 1 H untuk dasar
pengembangan tulisan
Banyak metode menulis yang dapat
diterapkan oleh seorang penulis. Di antaranya adalah dengan menggunakan rumus
5W + 1 H (What, Why, When, Who, Where, dan How). Dengan memahami rumus menulis
ini, maka seorang penulis dapat membuat tulisan yang terstruktur dan mudah
dipahami oleh pembacnya. Seorang mentor menulis, pernah menyarankan kepada
Penulis supaya menulis buku yang terdiri dari dari minimal 5 bab di dalamnya.
Hal ini semata – mata didasari oleh kebutuhan informasi yang akan dicari oleh
pembaca dari buku yang kita tulis. Maksudnya, 5 bab itu akan menunjukkan
jawaban – jawaban untuk pertanyaan terkait judul buku kita.
Para
pembaca, khususnya generasi milenial cenderung menginginkan topik yang
“happening” atau update. Sehingga penulis harus benar – benar serius dalam
menentukan topik yang akan dituliskannya. Banyak metode yang dapat digunakan
oleh seorang penulis sebelum memilih topik, di antaranya : membaca berita
terkini dari portal berita online / offline, “membaca” situasi factual yang
terjadi di sekitarnya, ngobrol dengan teman untuk mencari tahu topik yang
mereka sedang perbincangkan, konsultasi dengan penerbit (hal ini agar kita
mengetahui kebutuhan naskah di sebuah penerbitan), dan bisa juga dengan
menggunakan bantuan “google trend”. Pada artikel berikutnya, penulis akan
memberikan ulasan khusus tentang metode yang terakhir.
Setelah
kita mendapatkan topik yang akan kita tulis, berikutnya kita mulai menulis.
Narasumber membeberkan kebiasaan beliau menulis di wiki. Berikut ini adalah
langkah – langkah singkat menulis di wiki seperti yang beliau bagikan melalui
link berikut :
Langkah Singkat Untuk Aktif Menulis di Wiki :
- Menu untuk membuat account terdapat di bagian login.
- Masukan data yang dibutuhkan untuk membuat account, seperti, username, password, e-mail anda.
2. Login
ke Wiki dengan username & password yang
baru dibuat. Perlu di catat disini bahwa Wiki tidak
akan mengijinkan anda untuk mengedit sesuatu jika tidak login ke Wiki. Ini
dilakukan sebagai proteksi terhadap spammer.
3. Masukan
judul / kalimat / keyword dari kata
yang ingin anda terangkan pada kolom navigasi > search disebelah kiri
halaman.
· Jika
judul tersebut belum ada, biasanya anda akan di berikan pilihan untuk
menuliskan artikel tentang judul / keyword tersebut.
· Sebelum
anda menulis artikel pada halaman baru, pastikan bahwa artikel anda benar-benar
tidak memiliki makna atau arti ganda/duplikat (baca : ambiguous) - sebagai contoh :
istilah
"POST" dapat mengacu kepada sebuah istilah pada perangkat keras,
juga dapat mengacu kepada istilah pada permintaan halaman sebuah website.
untuk menghindari
makna ganda tersebut - bila anda kurang yakin dengan makna tunggal sebuah
istilah, anda dapat membuat sebuah halaman baru berjudul "POST"
dengan isi (baca : konten) seperti berikut :
"POST"
bermakna ganda,
ü "POST" pada perangkat keras (berikut
cantumkan link pada halaman baru berjudul "POST pada Hardware")
ada baiknya sebelum
membuat halaman baru - anda pastikan keberadaannya - juga dengan metode search
pada kolom navigasi, sehingga juga tidak akan terjadi duplikasi dokumen.
4. Klik simpan
/ save, jika tulisan anda anggap cukup.
Ada
baiknya bila anda menulis artikel anda pada selembar kertas terlebih dahulu
sebelum anda menyimpannya pada SpeedyWiki ini sehingga proses revisi
dapat lebih ringkas.
Selain menulis di Wiki, kita juga bisa menulis di blog atau media menulis
lainnya. Seperti nasehat Om Jay,”Menulislah Setiap Hari dan Buktikan
Keajaibannya”. Jika kita menulis artikel setiap hari maka dalam satu bulan,
kita sudah bisa menulis buku dengan cara mengumpulkan tulisan – tulisan kita
tersebut.
Selain dengan cara menulis artikel setiap hari, kita juga bisa menulis buku
dengan cara sederhana yaitu menggabungkan kalimat – kalimat dari artikel atau
buku berbahasa Inggris lalu diterjemahkan. Kita bisa menggunakan bantuan dari
google translate. Kemudian kita cari lagi artikel terkait dan mengambil beberapa
kalimat untuk diterjemahkan lalu kalimat – kalimat hasil terjemahan itu
digabungkan dan dimodifikasi menjadi buku yang baru. Narasumber sendiri
menyampaikan bahwa cara menulis sederhana ini bisa digunakan, terutama oleh
para mahasiswa yang sering memanfaatkan referensi berbahasa Inggris. Namun,
beliau juga menyampaikan bahwa sebagai dosen, beliau menyarankan kepada
mahasiswanya untuk mengambil sumber tulisan yang akan dijadikan buku
berdasarkan topik – topik yang [ernah beliau sampaikan.
Menurut narasumber, naskah yang perlu
disiapkan sebelum diterbitkan dalam bentuk buku harus terdiri dari :
1)
Halaman judul, Penulis tidak perlu membuat layout judul sendiri, hanya menulis saja
judul bukunya. Pemilihan judul akan berpengaruh terhadap “lakunya” buku
tersebut, sehingga buatlah judul semenarik mungkin.
2)
Kata Pengantar, bisa dibuat oleh orang lain, bisa dibuat oleh si penulis sendiri.
Dalam hal ini, jika kata pengantar dibuat oleh orang lain (biasanya orang yang
dihormati, pejabat, atau pimpinan organisasi) dapat dianggap sebagai
endorsement yang dapat mendongkrak pepularitas penulis dan bukunya. Namun, jika
penulis sendiri yang menulis, biasanya disebut pra kata, sebagai pengantar pembaca
untuk masuk pada isi bukunya.
3)
Daftar Isi
Penulisan daftar isi dapat dibuat secara otomatis
agar lebih rapi dan konsisten. Caranya :
·
Tuliskan judul bab, klik Heading 1
·
Tuliskan judul sub bab, klik Heading
2
Perhatikan gambar
berikut :
·
Klik Reference pada menu bar lalu
klik Table of Contents
Perhatikan
perbedaan penulisan daftar isi sebelumnya dengan table of contents berikut :
4)
Materi Lengkap (ditambah folder
gambar, bila ada)
Fungsi gambar dalam sebuah tulisan adalah sebagai
unsur pelengkap tulisan. Khusus bagi penulis yang mempunyai target pembaca anak
– anak, maka gambar menjadi bagian yang sangat penting. Karena anak – anak pada
umumnya mulai memiliki minat untuk membaca setelah mereka melihat gambar –
gambar yang menarik dan penuh warna.
Bagi seorang penulis, gambar juga dapat mewakili
makna tertentu dan membantu menghadirkan suasana tulisan. Biasanya, dalam buku
– buku fiksi, sebuah gambar dapat menyajikan ilustrasi keseluruhan isi cerita.
Sehingga pemilihan gambar harus dilakukan dengan tepat.
Gambar yang terdapat pada buku, dapat diperoleh
dengan 3 cara, yaitu :
Penulis
menggambarnya sendiri, illustrator yang membuat gambarnya (jasa berbayar dari penerbit atau bisa juga penulis bekerja
sama dengan ilustratornya sendiri), dan menggunakan gambar yang sudah tersedia
di internet. Berhati – hatilah jika kita ingin menggunakan gambar dari
internet, agar tidak menyalahi aturan mengenai copy right.
Tips agar gambar
yang kita gunakan tidak terkena copy right adalah : dengan mengambil gambar –
gambar dari situs penyedia gambar gratis, seperti : pixabay, unsplash, flickr, pexels,
picjumbo, freeimage, dll. Selain itu bisa juga dilakukan dengan cara melakukan
filter sebagai berikut :
-
Ketik google
-
Ketik image / gambar apa yang kita perlukan.
Misalnya : pohon
-
Klik tulisan “Fitur” di bagian
penelusuran (lihat gambar)
- Klik pilihan “hak penggunaan”
- Klik “dilabeli untuk digunakan kembali”
- Pilih gambar yang akan digunakan
Yang perlu diperhatikan jika menggunakan gambar
dari internet adalah kita tetap harus menuliskan sumber gambar / asal situsnya
sebagai tanda penghargaan atas usaha dan kerja keras si pembuat gambar.
5)
Tentang Penulis
Tentang penulis merupakan bagian buku yang
menerangkan riwayat penulis. Mulai dari tanggal, bulan, tahun lahir, kemudian
riwayat pendidikan dan riwayat pekerjaan. Ketika kita menuliskan bagian ini,
tunjukkan karya – karya kita dan (jika ada) prestasi – prestasi yang pernah
kita raih. Bisa juga dengan menyertakan jumlah follower media sosial kita,
untuk meyakinkan penerbit bahwa penulis mempunyai kredibilitas yang tinggi. Buatlah
sebanyak satu paragraf singkat.
6)
Daftar Pustaka
Seorang penulis buku non fiksi sama halnya dengan
jurnal dan karya ilmiah lainnya, hampir pasti menggunakan referensi berupa
artikel, jurnal, buku atau karya publikasi lainnya. Jika hal tersebut
dilakukan, maka kita harus mencantumkan daftar pustaka di bagian belakang buku.
Hal ini sangat penting karena jika kita mengutip bagian artikel atau buku
tersebut tanpa mencantumkannya pada daftar Pustaka, maka akan terindikasi
melakukan plagiasi. Denda dan hukuman plagiasi sangat berat, bahkan sudah
termasuk pada ranah hukum dengan adanya Undang – Undang Hak Cipta atau Hak Atas
Kekayaan Intelektual (HAKI).
Jika kita hendak membuat karya ilmiah, disarankan
agar kita mengambil referensi dari jurnal berbahasa asing, khususnya Bahasa
Inggris. Caranya sebagai berikut :
·
Ketik keyword / kata kunci terkait
topik tulisan kita
·
Pilih artikel yang akan kita kutip,
lalu klik tanda “ (kutip) di bagian bawah artikel tersebut
·
Copy penulisan daftar pustakanya
sesuai pedoman yang akan kita gunakan (MLA, APA, ISO 690).
Perhatikan gambar berikut :
7)
Sinopsis
Sinopsis biasanya akan dituliskan di
bagian belakang buku sebagai sarana promosi, sehingga pembaca akan mendapatkan
gambaran mengenai isi buku dan mendapatkan alasan yang tepat bagi dirinya untuk
membeli buku tersebut.
Secara
sederhana, buku digital dapat dibuat hanya dengan mengubah format file naskah
buku dari docx menjadi pdf. Berikut ini adalah cara mudah membuat buku digital
dengan menggunakan Microsoft Word pada laptop dengan operasi windows :
1. Siapkan naskah buku yang akan dijadikan buku
digital
2. Klik File – Save as
3. Pilih folder untuk menyimpan file
4. Klik Save as type
5. Pilih Pdf
6. Klik save / Ok.
Menerbitkan
Buku Digital
Penulis merasa yakin bahwa Anda semua sudah
pernah membaca buku digital, terlebih buku digital dalam format pdf. Baik yang
dibagikan melalui WhatsApp grup maupun yang Anda download secara gratis melalui
link – link penyedia buku digital termasuk beberapa aplikasi playstore yang
menyediakan fitur e library (perpustakaan digital) di mana kita bisa membaca
ribuan koleksi buku digital.
Ternyata, proses menerbitkan buku digital
tergolong mudah. Terutama jika dibandingkan dengan menerbitkan buku versi cetak
di penerbit mayor. Narasumber menyampaikan bahwa proses menerbitkan buku perlu
disertai dengan ISBN, terutama bagi penulis yang berstatus ASN. Karena buku
dapat dihitung dalam angka kredit untuk kenaikan pangkat ASN bila mempunyai
ISBN. ISBN sendiri dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional RI melalui penerbit
atau lembaga lain yang telah mendaftarkan lembaganya tersebut di Perpusnas.
Adapun syarat pengajuan ISBN oleh penerbit dan lembaga lainnya dapat dilihat
pada link berikut : https://isbn.perpusnas.go.id/
Beberapa penerbit menyediakan layanan penjualan
buku dalam bentuk digital yang terindeks oleh google play. Oleh karena itu,
penting sekali bagi seorang penulis untuk menanyakan berbagai fasilitas layanan
yang akan diterima jika naskah bukunya akan diterbitkan oleh sebuah penerbit.
Untuk buku versi cetak yang diterbitkan melalui penerbit mayor, seorang penulis
akan menerima royalty sebesar 5 – 10% dari penjualan buku dan dibayarkan setiap
6 bulan.
Narasumber mengatakan bahwa saat ini, pangsa
pasar buku pelajaran anak siswa SD, buku anak, dan buku motivasi masih sangat
baik dan paling laku. Jadi, tunggu apa lagi, ayo kita sama – sama menulis
naskah buku terbaik kita dan kita terbitkan di penerbit mayor, baik berupa buku
versi cetak maupun buku digital yang merupakan buku paling ideal bagi generasi
milenial saat ini. Salam literasi.
wow!!!! luar biasa
BalasHapusTrm ksh, Bu
HapusKeren abis
BalasHapusTrm ksh, Bpk
HapusOww...ow...luar biasa Sist... banyak ilmu yg bs dipelajari
BalasHapusTrm ksh, Bu Endah
BalasHapus