Terlengkap !!! Panduan Menulis Itu Mudah
“Sesungguhnya
banyak di antara kita yang ingin menjadi penulis karena penulis adalah salah
satu profesi yang sangat dihormati dan dihargai secara sosial. Namun, hanya
sekian persen dari kita yang dapat mewujudkannya. Apakah Anda salah satunya ?”
Menulis itu mudah. Semua orang bisa
menulis, namun mengapa tidak semua orang bisa menjadi penulis ? Kendala apa
saja yang menyebabkan seseorang tidak dapat mewujudkan keinginannya menjadi
seorang penulis ? Dan apa yang harus dilakukan untuk mewujudkannya ? Hal – hal
inilah yang akan dibahas bersama narasumber dalam Kegiatan Belajar Menulis
Gelombang 4 kali ini.
Profil Narasumber
Sri Sugiastuti, lahir di Semarang,
8 April 1961. Beliau lulus SMA tahun 1980. Kuliah di UNS, lanjut S2 di UMS dan
lulus tahun 2010. Beliau sempat mengajar di Jakarta hingga tahun 1990. Namun,
cinta dan tanggung jawab beliau terhadap keluarga membawanya hijrah ke Solo.
Sejak 2 Juli 2018, beliau mendapat amanah sebagai Kepala SMK Tunas Pembangunan
2 Surakarta. Beliau aktif di berbagai komunitas literasi, telah menghasilkan 17
karya buku, dan sering diminta untuk menjadi juri dalam lomba pembacaan puisi,
pantun, cerita rakyat, ataupun esai yang digelar Perpusda Sragen, Sukoharjo,
dan Solo. Selain itu, beliau juga aktif dalam organisasi PGRI dan menjabat
sebagai Pengurus PGRI Surakarta Jawa Tengah.
Kecintaan beliau pada dunia tulis
menulis dinyatakan lewat karya – karya berikut : Buku SPM Bahasa Inggris SMK,
The Stories of Wonder Women, Wow English is So Easy Kids, The Power of Mother’s
Prayer, Perempuan Terbungkas, Merawat Harapan, Masuk Surga Karena Anak, Tipuan
Asmara dan ada beberapa buku antologi dengan berbagai tema yang telah beliau
tulis juga. Sekarang, beliau sudah merambah dunia anak dengan buku cernak
perdananya yang berjudul “Cinta Allah Cinta Binatang”
Kendala Dalam Menulis
Dengan membaca profil beliau,
penulis merasa sangat kagum, karena beliau sangat produktif dalam menulis buku.
17 buku karya beliau telah diterbitkan, ternyata bagi beliau menulis itu mudah.
Namun, menurut penulis dan kebanyakan orang lainnya, menulis itu susah. Ada
banyak kendala yang dihadapi dalam menulis, baik itu kendala yang disebabkan
faktor internal maupun faktor eksternal.
Kendala internal sebenarnya
berfokus pada masalah motivasi itu sendiri dan etos menulis yang kuat. Secara
spesifik, berikut adalah kendala – kendala yang dihadapi seseorang dalam
menulis :
1. Merasa tidak berbakat menulis
2. Tidak memiliki ide
3. Tidak memiliki waktu
4. Tidak suka menulis
5. Tidak berani menerima kritik
Ragam Alasan Menulis
Menurut narasumber, kendala – kendala tersebut dapat kita atasi
dengan menggali kembali apa alasan kita menulis. Ada banyak alasan orang
menulis, di antaranya :
1. Orientasi Material
Tujuannya mengejar
uang, bisa dari royalty, fee pembicara dan semacamnya. Apalagi jika berhasil
menulis novel yang sampai diangkat ke layar lebar.
2. Orientasi Eksistensial
Tujuannya mengejar popularitas
dan pengakuan dari masyarakat.
3. Orientasi Personal
Bersifat lebih pribadi
dengan tujuan mencurahkan atau mengekspresikan perasaan, pengalaman atau kisah
pribadi agar dapat dibaca oleh orang lain.
4. Orientasi Sosial
Tujuannya untuk mempengaruhi
atau mengubah cara berpikir masyarakat serta membangun peradaban.
5. Orientasi Spiritual
Tujuannya untuk
beribadah dan memperoleh pahala dengan mengajak pembaca melakukan perbuatan
baik.
Kiat Praktis
Menulis
Berikutnya, Narasumber memaparkan beberapa kegiatan yang perlu
dilakukan untuk menjadi seorang penulis yang baik, yaitu :
1. Read
Untuk
menjadi seorang penulis yang baik, kita perlu membaca banyak buku. Baik yang
bersifat general (umum) maupun spesifik (misalnya sesuai dengan background
akademik atau interest pribadi kita).
2. Discuss
Hal ini penting karena
ide dan gagasan seringkali muncul saat kita mendialektikakan bahan bacaan yang
kita baca dengan bacaan orang lain atau dengan diri kita sendiri. Bila
diperlukan, ada baiknya kita memiliki mentor menulis yang baik.
3. Look and Feel
Mengamati
dan merasakan apa yang terjadi di lingkungan kita, baik secara langsung maupun
apa yang kita lihat dan baca di media (TV, radio, internet, medsos, dll)
4. Socialize
Seberapa
luas pergaulan dan area sosialisasi kita dengan orang lain. Berapa banyak
pengetahuan, pengalaman, dan kisah orang lain yang dapat kita serap.
Hal yang tak kalah
penting untuk dilakukan oleh seorang penulis pemula adalah Writing Preparation
atau persiapan menulis. Kegiatan – kegiatan yang perlu dilakukan dalam proses
ini antara lain :
1. Menggali dan menemukan gagasan / ide
2. Menentukan tujuan, genre, dan segmen pembaca
3. Menentukan topik
4. Membuat outline
5. Mengumpulkan bahan materi / buku
“Dari semua cara
untuk menulis di atas, yang terbaik adalah dengan cara :
Just Do It !
Menulislah !”
Narasumber juga memberikan saran kepada para penulis pemula yaitu
sebaiknya lebih fokus pada ketekunan (persistence) dalam proses menulis.
Menulis itu harus sabar. Tulislah semampu kita terlebih dahulu. Janganlah
berpikir harus sempurna, dan jangan terlalu idealis.
Hal – Hal Penting Dalam Menulis
Dalam proses menulis, ada baiknya kita memperhatikan hal – hal
berikut :
·
Time target, tentukan berapa lama
waktu yang dibutuhkan untuk menulis sampai menjadi buku.
·
Discipline, patuhi jadwal menulis
yang sudah ditetapkan.
·
Comfortability, menulis itu harus
nyaman. Agar ide bisa mengalir, tanpa paksaan dan tekanan.
·
Facilities, apakah sarana dan
prasarana menulis sudah siap ? Menulis juga perlu sarana yang memadai.
·
Mood Booster, bagi penulis pemula,
hal ini sangat penting untuk menjaga konsistensi dalam menulis.
Proses Menerbitkan Buku
Langkah selanjutnya setelah
kita menyelesaikan naskah kasar dari buku yang kita tulis (rough draft) agar
buku yang kita tulis dapat kita terbitkan adalah :
1. Penyuntingan (Editing)
·
Membaca ulang
·
Menyempurnakan draf
2. Revisi (Revising)
·
Mengubah beberapa bagian naskah
·
Melengkapi naskah
·
Mengevaluasi kembali naskah untuk
menihilkan kesalahan tulis
3. Publikasi (Publishing)
·
Pengiriman naskah
·
Pracetak (perwajahan buku, taat
letak, ISBN, proof reading)
·
Pencetakan
·
Promosi dan distribusi
Menurut Ibu Sri Sugiastuti sebagai
narasumber Kegiatan Belajar Menulis Gelombang 4, menulis itu
adalah keterampilan. Pertama – tama kita harus mengubah mind set kita sebagai
penulis. Katakan “SAYA BISA !” Dan yang terpenting, kita harus terlibat dalam
komunitas menulis karena di sanalah kita akan bertemu dengan orang yang
memiliki satu visi dan satu misi. Ide untuk menulis bisa kita dapatkan dari
mana saja. Mungkin awalnya dari artikel kecil – kecilan yang didapat dari ide
yang berserakan di sekitar kita.
Penulis merasa semakin kagum dengan
cara narasumber memberi motivasi kepada peserta untuk menulis. Terlebih saat
beliau menceritakan pengalamannya saat mulai menulis di usia jelang 50 tahun.
Itu pun beliau nyatakan sebagai bentuk keterpaksaan saat beliau menempuh kuliah
S2 setelah jeda 20 tahun lebih. Beliau dituntut untuk menulis dan menguasai
TIK. Kemudian, beliau pergi ke Gramedia dan menemukan buku yang berjudul
“Menulis Itu Mudah”. Sejak saat itulah beliau mulai rajin menulis. Beliau
mempunyai motto “Better Late Than Never” artinya lebih baik terlambat daripada
tidak sama sekali. Baginya, menulis itu berarti sebuah proses untuk mengasah
keterampilan menulis. Banyak cara untuk mengasah keterampilan menulis,
diantaranya : mengikuti banyak pelatihan, bergaul dengan para penulis dan
bergabung dengan komunitas penulis.
Dengan mengikuti kegiatan pelatihan
menulis dan bergabung di komunitas menulis, kita akan mendapat banyak teori
maupun kesempatan praktek menulis. Beliau sendiri lebih suka mengambil salah
satu contoh buku untuk rekomendasi menulis. “Buku – buku yang sesuai dengan
fashion yang kita miliki misalnya, buku ajar, memoar, cerpen, atau novel,
tergantung genre tulisan yang akan kita buat, dapat kita jadikan rekomendasi.”
Ujar beliau.
Beliau juga bercerita tentang
pengalamannya dalam menerbitkan buku terutama di penerbit mayor. “Jika kita
ingin menerbitkan buku di Penerbit Mayor, bermodalkan sabar, kemudian juga bagaimana
agar kita bisa mengenal editor. Karena kadang di penerbit mayor itu merekalah
yang membutuhkan buku dan penuh dengan arahan-arahan jadi tidak bisa sembarang
buku lolos di penerbit Mayor. Ketika buku saya lolos dalam satu tim yang
diterbitkan oleh Penerbit Erlangga itu dimulai sejak awal tahun 2010. Ketika editor
dari erlangga membutuhkan buku seri pendalaman materi bahasa inggris untuk
ujian nasional SMK di situlah saya berbagi dengan teman untuk membuat satu buku
sesuai dengan arahan dan ini tentu saja bukan pekerjaan yang ringan. Apalagi
saya yang belum punya pengalaman sama sekali tetapi harus mencoba memenuhi apa
yang menjadi permintaan editor.”
Beliau juga mempunyai kiat khusus
lainnya dalam menulis yaitu menulis berdasarkan kebutuhan atau tuntutan. Jika
kita dituntut untuk menulis puisi, buatlah puisi. Namun jika tuntutannya harus menulis
ilmiah, maka tulislah jenis tulisan tersebut. “Kalau saya sendiri memang
cenderung untuk menulis yang ringan-ringan dan lebih pada tulisan yang berupa opini ataupun mengajak
orang untuk melakukan sesuatu.” Ungkap beliau.
Jangan lupa untuk mencantumkan
daftar pustaka sesuai dengan ketentuan penulisannya, agar tulisan kita tidak
dianggap plagiasi. Sedangkan untuk penggalan penggalan kalimat yang mungkin
kita ambil, bisa kita sebutkan dengan nama penulisnya dan tahun buku itu
diterbitkan.
Kiat menulis lainnya adalah dengan menerapkan komitmen untuk menulis. “Satu komitmen bahwa saya harus menulis, saya harus mencatat ide-ide yang ada. Itu sebenarnya mudah karena kita bisa menulis kapan saja, dimana saja contohnya menggunakan aplikasi yang gunanya untuk memudahkan kita menulis kemudian menulis pun tidak harus di depan laptop dan serius berlama-lama tanpa harus bergerak atau fokus dengan yang lain. Maksud saya, dengan kata lain kita bisa mengerjakan 2 pekerjaan sekaligus misalnya menulis sambil ngobrol, sambil nonton TV, atau sambil mengerjakan pekerjaan lainnya. Jika tidak bsia langsung sempurna tulisannya, tulislah sedikit demi sedikit. Nanti jika sudah ada waktu, tulislah lebih serius dengan cara mengedit tulisan yang sudah empat dibuat tadi.” Imbuhnya.
Tidak terasa, waktu kurang lebih 2
jam sudah berlalu. Banyak sekali motivasi yang sudah beliau sampaikan, di
samping teori – teori menulis. Terima kasih Bunda Sri
Sugiastuti untuk sharing pengalamannya yang sangat luar biasa. Semoga kami pun
dapat menulis dengan produktif.
Kesimpulan :
1.
Menulis itu mudah
2.
Ubahlah Mindset Anda agar mampu untuk menulis
3.
Jadilah diri sendiri dan tulislah apa yang Anda
sukai dan Anda kuasai
4.
Selamat belajar selamat menulis, semoga sukses
Selamat menjadi penulis
BalasHapusTerima kasih, Om Jay.
HapusTerharu dan bangga hasil.duskusi dan paparan PPT luar biasa.Bu Tere sudah bisa memhuat buku dengan Judul Aku Ingin Menjadi Penulis Hebat.
BalasHapusTrm ksh utk apresiasinya, Bunda.
HapusSemangat!
BalasHapusTrm ksh bnyk, Pak
HapusLengkap sekali bunda selamat
BalasHapusTerima kasih bnyk, Bu.
BalasHapusUlasannya bagus
BalasHapus