Kisah Sukses Duta Rumah Belajar Membangun Daerah 3T
Img source : FB Iriany Hasan
Mau jalan – jalan ke Australia
sambil menimba ilmu di sana secara
gratis ? Atau berkeliling ke berbagai daerah
dan bertemu dengan banyak guru serta berbagai inspirasi bersama mereka lewat
sharing pengalaman belajar ? Wooww, pasti menyenangkan yaa. Tapi bagaimana
caranya ?
Berikut
ini, Ibu Iriany, Duta Rumah Belajar Maluku Utara Tahun 2018 berbagi kisah
suksesnya menjadi Duta Rumah Belajar Kemdikbud, sehingga beliau bisa pergi ke
Australia pada tahun 2019 dan berbagi pengalamannya tentang pemanfaatan Rumah
Belajar di berbagai daerah di Indonesia.
Awal
sharing disebutkan bahwa sebenarnya beliau tidak sengaja menjadi duta Rumah
Belajar. Sehari – hari, beliau hanya melaksanakan tugas mengajar di SMAN 2 Kota
Ternate. Saat itu beliau juga masih diberi tanggung jawab sebagai Lead
Organizer di PGRI Maluku Utara. Kemudian beliau memperoleh kesempatan untuk
mengikuti diklat Menulis Berbasis Multimedia dengan salah satu narasumbernya
adalah Pak Ivan dari Pustekkom.
Dari
sanalah, kemudian berlanjut bahwa beliau mendapat informasi mengenai Rumah
Belajar, cara menulis di Blog Pena Belajar Kemdikbud dan juga tentang pemilihan
Duta Rumah Belajar Kemdikbud. Untuk tahun 2017 – 2018 jarang sekali ada
sosialisasi tentang Rumah Belajar di Maluku Utara, sehingga jumlah pengguna
pada tahun tersebut sangat sedikit. Peserta PembaTIK (Pembelajaran Berbasis
TIK) di Maluku Utara hanya 4 orang dari jumlah 22.000 guru. Sebenarnya kendala
utama yang mereka hadapi adalah kurangnya akses jaringan internet, dampaknya
yaitu pembelajaran berbasis TIK kurang optimal. Namun, jumlah ini terus
bertambah pada tahun 2018 menjadi 30 orang termasuk Ibu Iriany sendiri.
Beliau
menyampaikan bahwa syarat mengikuti seleksi Duta Rumah Belajar setiap tahun
berbeda – beda. Berdasarkan pedoman Tahun 2018, pemilihan Duta Rumah Belajar
dimulai dari Level 1 sampai Level 4. Level 1 disebut sebagai Levell Literasi,
yaitu persiapan para calon Duta Rumah Belajar dengan cara mengikuti
pembelajaran TIK berbasis online yang diakhiri dengan ujian secara daring /
online. Berikutnya adalah level 2 yaitu implementasi TIK. Pada Level 2, tahapan
yang dilakukan adalah menyiapkan kelas sebagai model implementasi pembelajaran
berbasis TIK dengan cara yang inovatif dan membuat video pembelajaran.
Selanjutnya adalah Level 3 yang merupakan Level Kreasi. Pada Level 3, yang
dilakukan adalah merancang media, video, atau bahan ajar yang kreatif dan membagikannya
/ share kepada guru – guru di tingkat kabupaten dan bahkan provinsi dengan cara
melakukan sosialisasi pemanfaatan Portal Rumah Belajar . Pada Level 3 ini,
setiap calon Duta Rumah Belajar wajib mendokumentasikan semua kegiatannya serta
dibagikan melalui media sosial masing – masing calon Duta Rumah Belajar.
Selain
melakukan sosialisasi dalam bentuk pelatihan tatap muka, calon Duta Rumah
Belajar (DRB) juga bisa melakukan sosialisasi dalam bentuk lain, misalnya
membuat artikel yang memotivasi orang lain untuk menggunakan Rumah Belajar,
membuat poster sebagai alat bantu sosialisasi, menyebarkan brosur bahkan
membuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dari hasil seleksi pada Level 3
inilah, akan ditentukan 1 orang Duta Rumah Belajar Kemdikbud sebagai perwakilan
dari setiap provinsi. Akhirnya, setiap DRB provinsi akan diundang ke Jakarta
untuk mengikuti kegiatan pengukuhan sebagai Duta Rumah Belajar Kemdikbud.
Img source : Dokpri Ibu Iriany
Pada
Level 4 ini juga ada tahap seleksi yaitu untuk mencari Duta Rumah Belajar
Terbaik, Duta Rumah Belajar terkreatif, dan Duta Rumah Belajar Terinovatif. Pada
sesi presentasi dan wawancara, setiap DRB juga harus membawa karya terbaiknya
untuk diseminarkan.
Setelah terpilih
sebagai Duta Rumah Belajar, maka seorang guru harus siap bermitra bersama
Pusdatin (Dulunya Pustekkom) dalam melakukan pengembangan dan pendayagunaan
Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran di masing –
masing provinsi, terutama dalam sosialisasi Pemanfaatan Portal Rumah Belajar
dari Kemdikbud yang dapat diakses secara gratis. Ibu Iriany sendiri memfokuskan
sosialisasinya di daerah 3 T yang ada di Provinsi Maluku Utara. Alasan beliau
adalah ingin memajukan guru – guru di Maluku Utara yang sampai saat ini masih
belajar menggunakan TIK dan belum sampai pada tahap memanfaatkan TIK itu
sendiri. Tak heran jika dari jumlah peserta PembaTIK tahun 2019 yang diikuti
oleh guru, Maluku Utara mendapat rangking terakhir.
Lebih
lanjut, Ibu Iriany mengungkapkan kendala – kendala utama yang beliau hadapi
terutama dalam upaya memajukan guru – guru di wilayah 3 T dalam pembelajaran
berbasis TIK, yaitu :
1. Motivasi guru yang sulit move on dari
kebiasaan lamanya
2. Jaringan listrik dan internet belum
lengkap
3. Pelatihan guru untuk bidang TIK masih
kurang merata bahkan jarang diadakan.
Namun
satu hal yang beliau syukuri adalah dengan adanya Rumah Belajar ini sangat
membantu para guru dan siswa untuk mulai belajar mengenal TIK dan memanfaatkannya
dalam pembelajaran di kelas. Hingga saat ini, sebanyak 1.886 orang sudah
tersasar kegiatan sosialisasi yang beliau lakukan dan semua bentuk sosialisasi
itu dilaksanakan tanpa bantuan anggaran dari pemerintah (GRATIS).
Dan
berkat kerja keras serta kerja ikhlas yang beliau lakukan, beliau diberi
kepercayaan untuk mewakili Indonesia ke Australia pada tahun 2019 bersama Duta
Rumah Belajar Terkreatif dari Jawa Tengah. Manfaat yang beliau dapatkan dengan
mengikuti kegiatan ke Australia adalah sekarang beliau dapat menerapkan model
pembelajaran jarak jauh yang bisa diakses secara offline khususnya untuk
wilayah binaannya yang berada di daerah 3T.
Terkait
dengan semakin canggihnya teknologi yang memunculkan kekhawatiran guru akan
tergantikan oleh teknologi itu sendiri, Ibu Iriany secara jelas dan tegas
menyampaikan pesan bagi para guru agar dapat memberikan keteladanan dalam hal
pengembangan karakter bagi para siswanya, jika perlu gunakan teknologi sebagai
alat bantu.
Kesimpulan
: Hikmah dari sebuah
perjalanan menuju kesuksesan yaitu jika kita bekerja dengan ikhlas, maka Allah
Tuhan yang Maha Adil akan selalu berada bersama kita. Setiap kebaikan akan
dibalas dengan kebaikan dan semua keburukan akan dibalas sesuai amalan kita.
wah bagus sekali resumenya dan lengkap, terima kasih semoga semakin banyak guru yg menjadi peserta rumah belajar kemdikbud.
BalasHapusTerima kasih bu Tere..sungguh membuat terharu
HapusSama - sama, Bu. Trm ksh juga utk sharingnya. Smg tahun ini semakin byk yg tergerak utk mengikuti jejak ibu.
HapusAamiin yra bu
Hapusblog walking ke blog omjay ya!
BalasHapusSiap, Om Jay. Trm ksh kunjungan dan komentarnya.
BalasHapus