Ibunda Jokowi Tutup Usia, Ini Warisannya Bagi Kita
![]() |
Ibunda Jokowi, Hj. Sudjiatmi Notomihardjo |
Gajah mati
meninggalkan gading, Harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama baik, itu lah peribahasa
yang mencerminkan bahwa segala amal perbuatan manusia akan diperhitungkan kelak
di akhirat, dan menjadi kenangan semasa hidup bagi yang ditinggalkan.
Rabu, 25 Maret 2020 kabar duka datang dari
keluarga Jokowi, Ibunda tercinta Hj. Sudjiatmi
Notomihardjo, menghembuskan nafas terakhirnya di Solo. Beliau wafat pada usia 77
tahun karena penyakit kanker yang dideritanya selama empat tahun. Rencananya
Almarhumah akan dimakamkan di tempat
pemakaman umum (TPU) Dusun Mundu, Selokaton, Karanganyar.
Ucapan bela sungkawa pun berdatangan. Baik dari
Wakil Presiden, Para Mentri, dan pejabat tinggi negara lainnya, keluarga besar
almarhumah, dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Jokowi tak kuasa menahan dukanya hingga
beliau pun tampak berkaca – kaca mengenang sosok ibunda. Berikut ini adalah
moment yang diunggah oleh Jokowi untuk ibunda tercinta pada saat perayaan hari
ibu, bulan Desember 2018 yang lalu
“Ibu, mohon maaf saya tidak
sowan dan sungkem di hari ibu ini. Saya ingin mengucapkan terima kasih untuk
semua perjuangan Ibu. Saya ingat ibu terus memberikan semangat kepada saya,
untuk tetap optimis, untuk sekolah di mana saja. Ketika usaha saya bangkrut,
ibu juga menguatkan dengan senyum yang sangat ikhlas. Seakan mengatakan untuk terus,
terus berikhtiar. Ibu, saya tidak mampu membalas semua kebaikan dan perjuangan
ibu, namun saya akan terus berusaha menjadi putra ibu yang baik. Putra ibu yang
terbaik, Selamat Hari Ibu, 22 Desember 2018.”
Jokowi sendiri kerap membagikan momen kedekatan
beliau bersama sang ibunda. Misalnya pada saat beliau meminta restu sang ibunda ketika hendak maju di pilkada dan pilpres. Berikut ini adalah momen mesra Jokowi bersama sang ibunda yang dibagikan oleh media online www.suara.com. Berita selengkapnya Di Sini
Walaupun banyak pihak yang terkadang membuat
pemberitaan negatif terkait Ibunda beliau, Jokowi tetap bersabar, beliau yakin
bahwa hal ini merupakan perhatian dari warganya untuk seorang figur pemimpin
mereka. Apa yang dilakukan Jokowi adalah berpikir positif. Bahkan beliau
sendiri sering menambahkan jargon – jargon yang dibuatnya,”Kerja … kerja …
kerja”.
Rupanya, inilah yang diwariskan oleh Sang
Ibunda kepada Jokowi. Sebagai anak sulung dari empat bersaudara yang lahir dari
keluarga tukang kayu, Jokowi kecil sudah terbiasa bekerja keras. Semangat dan
tekadnya untuk belajar diperolehnya dari Ibunda tercinta. Sungguh merupakan
perpaduan pola pendidikan yang luar biasa. Aspek kognitif diajarkan oleh Sang
Ibunda dan Aspek Psikomotor diperolehnya dari pengalaman bersama Ayahanda.
Ternyata keterampilan yang diperolehnya di
bidang usaha kayu, menumbuhkan semangat Jokowi untuk berbisnis. Di usia
mudanya, Jokowi merintis usahanya, sekali waktu usaha yang ditekuninya
bangkrut. Sang Ibunda pun turun tangan dan memberi motivasi kepada Jokowi agar
tidak mudah menyerah dalam berjuang dan
harus tetap berpikir positif. Kesederhanaan beliau tercermin dalam pendidikan
yang diberikannya untuk anak – anaknya. Cara berpikir, Sikap “Nrimo”
(menerima), dan kerja keras, itulah yang tampak dari Jokowi, sebagai cerminan
dari pendidikan kasih sayang yang diterimanya dari Sang Ibunda.
Apa itu pendidikan kasih sayang ? Menurut Ruba
Nurzaman, dalam bukunya yang berjudul “Mengubah Wajah Sekolah dari Menyeramkan
Jadi Menyenangkan”, pendidikan kasih sayang bisa tampak melalui sikap hidup
guru terhadap siswa, tanpa mengesampingkan etika dalam mendidik. Lebih lanjut
disampaikan bahwa interaksi kasih sayang dalam proses belajar mengajar
merupakan hal yang sangat penting. Orang tua adalah pendidik di rumah yang
berperan seperti guru di sekolah. Sehingga interaksi antara orang tua dan anak
di rumah akan menjadi hal yang sangat penting dalam upaya pemerolehan esensi
kegiatan belajar itu sendiri.
Esensi kegiatan belajar yang sebenarnya
bukanlah struktur kurikulum yang ditransfer dari buku atau sumber belajar
lainnya, melainkan sejumlah kompetensi yang dimiliki oleh anak itu sendiri.
Baik itu kompetensi di bidang sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan dan
keterampilan. Hal seperti ini pula yang diungkapkan oleh Ketua Umum PSSI,
Mochamad Iriawan. Beliau menggambarkan sosok Ibunda Jokowi sebagai seorang ibu
yang luar biasa, karena melahirkan seorang pemimpin yang baik untuk Bangsa Indonesia, seperti
Jokowi. Baca artikel lengkapnya Di Sini
Terlepas dari segala bentuk pro dan kontra,
marilah kita memanjatkan doa terbaik bagi almarhumah, Ibu Hj. Sudjiatmi
Notomihardjo agar beliau diampunkan segala dosa – dosanya selama hidup di dunia
dan mendapatkan tempat terbaik di sisiNya. Semoga, kita pun bisa menjalankan
peran pendidik bagi anak – anak kita sendiri di rumah. Terlebih dengan adanya kebijakan
social distancing untuk memutus rantai penyebaran virus corona, kita diminta
untuk tinggal di rumah saja. Sesungguhnya ini adalah momen yang tepat untuk
mulai mendidik anak – anak kita dengan pendidikan kasih sayang yang dicontohkan
oleh Ibu Hj. Sudjiatmi Notomihardjo.
Selamat jalan Ibunda, terima kasih untuk
teladan pendidikan yang bisa kami petik. Dan terima kasih juga karena Ibunda
sudah melahirkan seorang pemimpin hebat untuk bangsa ini.
wow keren bu tere...gak lepas nulis tiap hari
BalasHapusSoalnya sy masih banyak belajar nih, Bu. Jadi harus nulis terus. Hehhee
Hapusinnalillahi wainna ilaihi rojiun
BalasHapusYa Allah hebat Ibu Tere, gesit menulis
BalasHapusInnalillagi wainna ilahi rojiuunn
Trm ksh, Bu
HapusInnalilahi wa innailaihi roji'un... semoga ibunda bapak Jokowi Khusnul khatimah....
BalasHapusUntuk Bu Tere... wow... keren...
Trm ksh, Bu.
Hapus