Tiga Permintaan Paling Aneh
“Berjanjilah, padaku.”
Renita memandang wajah orang yang disayanginya. Sementara tatapan Abdi masih
terpaku pada layar laptop di depannya yang sedari tadi terbuka.
“Berjanji ? Untuk apa
?” Ia bertanya balik tanpa melepaskan pandangannya.
“Kau akan memenuhi
permintaanku.” Tegasnya.
“Hmm… baiklah. Asalkan
jangan yang aneh – aneh, ya.” Kini mau tidak mau Abdi gantian memandang ke arah
Renita. Dipandang seperti itu, tiba – tiba Renita menjadi kikuk. Pandangan mata
Abdi yang teduh, seolah menghanyutkan semua amarah yang semula bergejolak di
dadanya. Tatapan matanya menyihir seluruh tubuh Renita hingga kaku, rasanya.
Dan justru inilah yang sangat ia rindukan, momen kebersamaan dengan Abdiel
Pratama, seorang blogger terkenal, yang mampu meluluhkan hatinya.
Saat itu, Abdiel
secara tak sengaja menemukan ide untuk menulis tentang seorang gadis yang
mempunyai kemampuan supranatural, Indigo. Beberapa menit setelah ia memposting
artikel di blognya, ada beberapa follower yang langsung menanggapinya, termasuk
Renita Cahaya. Singkat cerita, mereka lebih intens berkomunikasi dan klik !
Kedekatan mereka menjadi sebuah hubungan pribadi yang spesial.
“Pertama, berhentilah
membaca cerita atau artikel orang lain. Karena kamu bisa kehilangan identitasmu
sendiri.” Ungkap Renita.
“Kedua, berhentilah
mengambil karakter tokoh – tokoh yang kamu ciptakan dalam tulisanmu.”
Tambahnya. Raut wajah Abdiel sedikit meredup. Ia tampak kurang senang dengan
permintaan Renita. Tapi, ia berusaha tetap tenang, setidaknya hingga gadis itu
sudah selesai bicara.
“Ketiga, berhentilah
memikirkanku.” Renita setengah berbisik di telinga Abdiel.
“Apa ? Mustahil.”
Bantah Abdiel.
“Setelah kedekatan
kita selama ini, mengapa kamu bicara begitu, Ren ?” Sesal Abdi.
“Karena, aku hanyalah
satu di antara sekian banyak karakter yang kamu ciptakan.” Jelas Renita.
Abdiel terburu – buru
menekan tombol “shut down”
Belum ada Komentar untuk "Tiga Permintaan Paling Aneh"
Posting Komentar