Penting !!! Solusi Pembelajaran Untuk Daerah 3 T Imbas Lock Down Virus Corona (Part 1)




Img source : https://images.app.goo.gl/2F6s4hj1tSzHGHJf8

Semenjak dikeluarkannya status Kejadian Luar Biasa (KLB) Virus Corona di Solo dan Jakarta, banyak perhatian yang diberikan kepada lembaga sekolah yang terpaksa kena dampak pemberlakuan KLB ini. Seperti yang kita ketahui dari sejumlah media, bahwa sekolah - sekolah di Kota Solo dan Jakarta terpaksa diliburkan, bahkan Gubernur  DKI Jakarta mengeluarkan pernyataan bahwa UN pun akan ditunda pelaksanaannya.

Penulis mencoba memantau postingan di laman media sosial terkait hal tersebut di atas. Ternyata, banyak sekali guru dan pejabat pemerintah yang menyarankan agar pembelajaran selama 2 pekan ini dilakukan di rumah masing - masing dengan menggunakan sistem pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran online. Ada banyak sekali tawaran penggunaan pembelajaran online, seperti Rumah Belajar, Kelase, Microsoft Teams, Google Classroom, dll. 

Penulis menyambut baik usulan tersebut, namun penulis juga merasa gelisah. Bagaimana caranya menerapkan pembelajaran online di daerah 3 T ? Apakah mungkin ada opsi lain yang dapat dipilih oleh sekolah - sekolah tersebut ?


Seorang teman penulis berkata,"Bagaimana menyuruh orang tua mengakses Learning Management System untuk pembelajaran online ? Sementara dari sekian banyak orang tua murid di kelas tersebut, hanya sekitar 3/5 nya saja yang jadi anggota grup WA. Yang lebih memprihatinkan lagi, pada saat saya share materi pembelajaran di grup WA, tidak ada yang membacanya," ujar beliau.

Lalu saya pun menjawab beliau,"Wah, itu masih bagus, Pak. Di sekolah saya, hanya ada beberapa saja orang tua yang punya WA. Itu pun, kami belum membuat grup WA per kelas. Karena pasti jumlah itu semakin sedikit jika dipetakan per kelas."

Penulis pun kembali berselancar di internet, sambil menimbang - nimbang kiranya apa yang bisa dilakukan oleh kami, guru - guru dan siswa di daerah 3 T, jika tiba - tiba Dinas Pendidikan mengeluarkan surat edaran tentang pemberlakuan libur sekolah sebagai dampak KLB Virus Corona. Walaupun saat ini di beberapa sekolah yang ada di daerah, sudah tersedia akses internet, namun keterampilan penggunaan alat - alat TIK oleh guru untuk pembelajaran online masih sangat terbatas, apalagi siswa dan  orang tua. Adapun selama ini, pemanfaatan TIK sebatas untuk pembuatan administrasi, seperti : mengetik RPP dan menulis soal. Terkadang, untuk pengolahan nilai pun, para guru masih banyak yang menghitung dengan cara manual. Hal ini banyak terjadi sekolah - sekolah yang ada di daerah, khususnya daerah 3 T. Selain penguasaan alat - alat TIK, kendala lain dalam pembelajaran online adalah masih banyak sekolah yang sama sekali tidak terjangkau sinyal internet.  Jangankan sinyal internet, sinyal Hp dan listrik juga belum ada. 

Akhirnya, penulis menemukan sebuah solusi sederhana yang mungkin bisa diterapkan untuk masalah di atas, yaitu guru membuat modul pembelajaran yang bisa digunakan oleh siswa untuk belajar mandiri. Mengapa modul pembelajaran ? Penulis berpendapat bahwa modul pembelajaran sangat efektif untuk digunakan oleh siswa dalam belajar. Hal ini sudah pernah penulis alami saat mengikuti pembelajaran jarak jauh. Ditambah lagi dengan pengalaman penulis sebagai pengajar Bimbingan Belajar (Bimbel) di Jawa Barat beberapa waktu yang lalu. Biasanya, pengajar bimbel diminta menulis modul sesuai dengan materi yang terdapat dalam silabus sebagai buku pegangan saat memberikan bimbingan belajar. 

Unsur utama dalam modul adalah "keterbacaan". Maksudnya sajian materi dan aktivitas pembelajaran serta aktivitas siswa, harus terbaca dengan baik dan mudah dipahami oleh siswa. Sehingga berdasarkan modul yang ada, sebenarnya siswa dapat belajar secara mandiri. Hal ini juga sudah diterapkan oleh Universitas Terbuka yang menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh. Mahasiswa mengakses sumber materi dari modul yang sudah disiapkan. Adapun tatap muka, dilakukan dalam beberapa kali pertemuan untuk memantapkan pengetahuan yang sudah dipelajari oleh mahasiswa. Lalu, pertanyaannya, apakah mungkin siswa SD belajar mandiri dengan cara belajar mahasiswa ? 
Jawabannya sangat mungkin. Ingat, di rumah juga, siswa dapat mengakses materi dari modul dengan bimbingan dari orang tua dan orang dewasa lainnya. Sehingga sangat penting bagi seorang guru untuk menulis modul agar benar - benar terbaca dengan baik agar pesan yang dituliskan dalam modul dapat tersampaikan dengan baik. 

Cara membuat modul, bagian - bagian modul, dan contoh modul akan disampaikan pada postingan berikutnya (Part 2) Terus ikuti blog ini dan rasakan manfaatnya. 






8 Komentar untuk "Penting !!! Solusi Pembelajaran Untuk Daerah 3 T Imbas Lock Down Virus Corona (Part 1)"

  1. Mantap bu,,, semangat menulis,,, smoga makin sukses kedepannya 🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Membuat blog itu mudah kan, Pak. Tapi merawatnya dgn konsisten menulis itu susah sekali

      Hapus
  2. Balasan
    1. Trm ksh, Bu. Inilah fakta di lapangan yg terjadi.

      Hapus
  3. Guru di Jakarta saja juga masih banyak yang belum familiar dengan platform pembelajaran online Bu ckck.

    Saya juga sedang punya keresahan, bagaimana pembelajaran online untuk siswa SD, karena kalau pakai platform yang memerlukan login, dikhawatirkan siswa masih bingung

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, Pak. Sehebat apa pun platform yg dipakai, perlu mempertimbangkan aspek kesiapan siswa dan orang tua dlm mengaksesnya.

      Hapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel