Gas Gereee ! Berani Menulis, Berani Menginspirasi
Ada yang menarik dalam kegiatan Belajar Menulis
Gelombang 4 malam ini, kami dibuat tertegun oleh seorang Guru Cantik, Guru
Inspirasi dari Nusa Tenggara Timur. Beliau adalah Bunda Lilis Sutikno.
Penulis secara pribadi sudah berteman dengan
beliau melalui Facebook. Seringkali beliau menuliskan kegiatan – kegiatannya sebagai
seorang guru dan juga sebagai instruktur Kurikulum 2013 di NTT. Penulis merasa
beruntung karena malam ini dapat berinteraksi lebih intens dengan beliau.
Bunda Lilis Sutikno, sangat aktif
sebagai seorang guru PPKn di salah satu SMP Negeri 2 Nekamese Kabupaten Kupang, NTT. Beliau
juga merupakan seorang instruktur kurikulum 2013 sehingga beliau dipercaya untuk menjadi narasumber di
berbagai daerah yang ada di NTT. Hal unik dan menarik dari beliau adalah
kesukaannya menulis. Banyak sekali tulisan – tulisan beliau di laman facebook
mililknya yang menceritakan aktivitas beliau, baik sebagai guru di sekolah,
mengikuti pelatihan / seminar, dan juga cerita saat beliau melaksanakan tugas
sebagai narasumber dalam kegiatan pelatihan K13. Postingan – postingan beliau
seringkali mendapat “Like” dari sahabat – sahabat facebooknya karena sangat
menginspirasi.
Rupanya, hal ini yang kelak menjadi
modal beliau untuk menulis buku pertamanya. Bunda Lilis mengungkapkan sejarah
awal mula beliau menulis buku. Saat itu beliau sudah bergabung dalam Asosiasi
Guru Penulis Indonesia (AGUPENA) NTT, dan beliau didaulat menjadi salah satu
pengurusnya. Pada suatu waktu, diadakan kegiatan Muswil AGUPENA 1, saat ditanya tentang
pengalaman menulis buku karya sendiri, ternyata tidak ada satupun anggota yang
menyatakan bahwa dirinya sudah berhasil membuat buku karya sendiri, hanya
beberapa orang yang menyatakan bahwa mereka sudah menulis buku antologi. Itupun
yang difasilitasi oleh AGUPENA Pusat.
Beliau lalu berpikir keras, apa
yang menurutnya pantas untuk dituliskan dalam buku perdananya ? Maka beliau
teringat dengan postingan – postingan di facebook yang mendapat banyak like
dari pembacanya. Dari situlah akhirnya beliau menulis buku perdananya yang
berjudul “Guru Inspirasi Seri Pelita Kampung Beta”. Ternyata, untuk meraih
sukses dalam hal menulis buku, masih diperlukan perjuangan dan pengorbanan
lainnya. Beliau akhirnya memutuskan untuk meminjam uang sebanyak Rp
32.000.000,00 ke koperasi demi untuk mencetak 1.000 ekslempar buku pertamanya.
Luar biasa nekat !
Banyak tanggapan bernada negatif,
namun beliau tetap berpegang pada prinsip bahwa jika kita berpikir positif dan
berbicara yang positif juga, pasti hasilnya akan positif. Siapa sangka, saat
ini buku pertama beliau menjadi BUKU BEST SELLER. Dan sekarang sedang dalam
tahap cetak ulang. Karena banyaknya permintaan dari konsumen di toko – toko buku,
bukan hanya yang ada di NTT.
Banyak hal yang beliau tuliskan di
dalam bukunya tersebut, selain kesehariannya sebagai seorang guru dan
perjalanan dinasnya ketika berkeliling NTT menjadi narasumber Diklat Kurikulum
2013, ada juga luapan rasa kesal yang beliau kisahkan sebagai bentuk sikap
kritis terhadap lingkungan yang ada di sekitarnya.
Contoh kisah inspiratif
beliau yang berjudul "Segelas Bersamamu", dibuat ketika beliau
mengambil surat tugas ke kantor Dinas P dan K Kabupaten Kupang di Oelamasi. Jarak
dari rumah beliau ke kantor itu sekitar 66 KM sedangkan jarak tempuh dari rumah
ke sekolah beliau adalah 24 KM.
Kisah lain yang diceritakan dalam
bukunya, pada Bab 3 “Menjadi Hebat Tidak Harus Jadi Pejabat”. Kisah tersebut merupakan perjalanan dinas
beliau saat bertugas ke Kabupaten Manggarai Timur sebagai instruktur kurikulum 2013 mata pelajaran PPKN jenjang SMP.
Beliau memakai istilah ngamen
ketika mendapat tugas sebagai instruktur, terkadang beliau mendapat undangan
khusus untuk membagikan ilmu sebagai seorang instruktur namun dalam beberapa
kesempatan beliau tidak datang sendiri melainkan bersama dengan Ketua agupena
NTT tujuannya supaya mereka menyebarkan lebih banyak manfaat kepada para
peserta bukan hanya sekedar berbagi ilmu tentang Kurikulum 2013 saja Tetapi lebih khusus tentang kegiatan menulis terutama
menulis PTK atau PTS, istilahnya sambil menyelam minum air.
Bunda Lilis mengungkapkan bahwa
beliau berniat untuk menyedekahkan bukunya untuk sekolah-sekolah yang ada di
pelosok NTT. Sambil beliau bertugas menyebarkan ilmu juga sambil bersedekah,
selain di sekolah juga di pondok pesantren. Hal ini yang memberinya rasa
percaya diri untuk memasarkan bukunya dengan berbagai cara, termasuk membawa
bukunya saat bertugas sebagai narasumber bahkan berjualan ke sekolah – sekolah setelah
beliau mendapat dukungan dari Kepala Dinas Pendidikan. Saat beliau memasarkan
bukunya itu, beliau selalu mengucapkan taglinenya, “Perkenalkan, saya Ibu
guru cantik guru inspirasi dari NTT. Bunda Lilis Sutikno.”
Ada kisah menarik dari tagline ini.
Ternyata dulu sang ayah sering menyebut Bunda Lilis sebagai perempuan tercantik
se dunia, walaupun beliau juga mempunyai 2 orang saudara perempuan. Akhirnya
dari sanalah, Bunda Lilis merasa percaya diri dan selalu memakai tagline nya
tersebut sebagai sebuah kebanggaan.
Ternyata, sang suami pun menjadi
motivator beliau dalam berkarya. Suami Bunda Lilis sering menyemangatinya
dengan menyerukan “Gas Gere” yang berasal dari Bahasa Flores, artinya Gas
terus, Maju terus pantang mundur. Sebagai seorang perempuan, Bunda Lilis memberikan
nasehat jika ingin mengikuti jejak beliau yaitu kita harus menjadi perempuan
tangguh untuk menjadi sukses banyak halangan dan rintangan. Menghadang banyak cacian
dan hinaan banyak cibiran dan fitnah, maka kita harus memiliki prinsip hidup
cuek sebagian dari iman jika kanan kiri muka belakang bicara tentang kita
berkatalah pada mereka yang ada saya tahu apa yang mereka katakan tentang saya
di belakang sana tetapi saya tidak mau tahu itu maju terus pantang mundur. Sekali layar terkembang pantang kita kembali
ke dermaga lagi. Laju terus biar angin
badai menghantam ajukan kapal dengan kemudi kuat iman di dada serta hanya
berharap ada Restu Tuhan Semata.
“Kesalahan orang
yang pandai ialah menganggap yang lain bodoh. Dan kesalahan orang bodoh ialah
menganggap orang lain pandai” Pramoedya Ananta Toer.
Penulis secara pribadi sangat
terkesan dengan prinsip beliau dalam berkarya. Tanpa terasa air mata pun luruh
mengingat kerasnya perjuangan untuk menginspirasi anak bangsa melalui pendidikan.
Terima kasih Bunda Inspirasiku, Bunda Lilis Sutikno. Semoga suatu saat kita boleh bersua dalam satu kesempatan. Tetaplah semangat, teruslah menginspirasi lewat tulisan, Gas Gereee !!!
Gas Gereee . . .
BalasHapusTulis terus sampai akhit hayat dikandung badan...
"Menulis adalah sebuah keberanian"
Tak nampak pada tulisan Ibu guru.
Semangat !!!
Kereeen !!!
Bunda suka, mau hadiah?...
Posting di FB Bunda yaa.
Semangat...
Semangat...
Semangat...
Mantap Bu,.. sama-sama pintar menulis
BalasHapusSaya beruntung bisa vergabung .
Ibu tere kerenn, terus semangattt berusaha
BalasHapusTerima kasih, Bu utk motivasinya.
HapusSelalu terbaik tulisannya bu
BalasHapusTrm ksh bnyk apresiasinya, Bu.
HapusMamtap buk, makin hari makin bagus tulisannya,,, semangat buk tere
BalasHapusbu tere memang hebat...sangat bersyukur bisa gabung
BalasHapusInfirasi sekali ibu tere
BalasHapus