Surat Balasan
Teruntuk kamu ...
Pemilik sepotong hati yang terengah
Mengeja kata menjalin bingkai cerita
Apa kabarmu di sana ?
Sudah lama kita tak bersua
Hanya saling menatap tanpa bicara
Bencikah atau malu melanda ?
Dengar, hati kecilku berbisik
Sepertinya dia ingin membalas
Goresan pena yang hinggap di ujung senja
Saat duduk berdua di suatu masa
Rangkaian senyum kadang membawa luka
Bila cerita diselingi curiga
Walau sekedar untuk menghias makna
Ahh, sepertinya tidaklah perlu menduga - duga
Mentari telah duduk di peraduannya
Senja pun enggan melukiskan kenangan
Yang sebenarnya ingin ku sajikan
Sebagai penghubung rasa dalam angan
Aku hanya cemburu
Pada bulan yang selalu kau tunggui
Pada bintang yang kau cumbui
Karena aku sadar, aku hanyalah aku
Bukan dia atau mereka bahkan kalian
Aku hanya sebuah lilin kecil
Yang memudar sinarnya
Di tengah padang yang terang benderang
Ingin ku ambil sebuah pena
Lalu kulayangkan sebuah surat balasan
Untukmu pemilik sepotong hati
Namun, aku tak kuasa
Karena cinta sekali lagi telah kehilangan
Mantra - mantra ajaibnya
Yang sanggup menopang langkahku
Untuk menggapai mu
Yang jauh di sana
Aku telah mati,
Bersama jutaan kata - kata
Yang belum ku ukir menjadi satu makna
Sebagai cendera mata,
Balasan untuk rindu yang kau titipkan
Lewat malaikat mimpi semalam
Belum ada Komentar untuk "Surat Balasan"
Posting Komentar