Kisah Sukses Menulis dan Menerbitkan Buku di Penerbit Mayor
![]() |
Menulis Buku (img source) |
Pengalaman adalah guru yang terbaik.
Kalimat ini menggambarkan sebuah proses panjang yang dilewati dalam jangka waktu
lama sampai akhirnya proses itu memberikan hasil yang baik. Lalu, bagaimana
dengan menulis ? Menulis juga merupakan sebuah proses, yaitu proses untuk
belajar mengekspresikan diri melalui tulisan dan menyampaikan pesan kepada para
pembaca tulisan kita. Oleh karena itu, untuk menjadi seorang penulis yang baik,
tentunya kita pun harus terus belajar. Salah satunya adalah dengan mempelajari
kisah sukses menulis dan menerbitkan buku di penerbit mayor.
Berikut ini adalah kisah sukses menulis dan menerbitkan buku di penerbit mayor yang dibagikan oleh narasumber kegiatan
Belajar Menulis Gelombang 4, yaitu Bpk. Ukim Komarudin. Beliau adalah seorang
guru SMP Labschool Kebayoran, Penulis, dan motivator.
Menulis Sebagai Ekspresi Diri yang Apa
Adanya
Bpk. Ukim Komarudin menuturkan kisah awal
mula beliau senang menulis. Baginya, menulis merupakan bentuk ekspresi pribadi,
sehingga beliau cenderung menulis secara bebas tentang pemikiran dan perasaan
yang beliau alami. Menulis secara bebas, membuat beliau tidak merasa khawatir
tentang kualitas tulisannya, selain itu beliau pun merasa bahwa dengan menulis
bebas, beliau dapat menuliskan apa saja tanpa harus selalu merasa peduli
tentang trend yang sedang terjadi di masyarakat.
Dengan pemikiran seperti ini, pada akhirnya
beliau menemukan sebuah kesadaran baru bahwa menulis merupakan sebuah
kebutuhan. “Jika tidak dilakukan seperti ada yang kurang,” kata beliau.
Beliau menegaskan bahwa syarat untuk menulis bebas terletak dari nilai
kejujuran saat menulis. Maksudnya, menulislah dengan jujur, sejujur – jujurnya
dan apa adanya.
Menulis Tentang Apa Saja
Selain menulis apa adanya, beliau juga
menulis tentang apa saja. Karena beliau adalah seorang guru, maka beliau
menulis tentang topik – topik pelajaran, beragam kegiatan, proposal, liputan
kegiatan yang harus dituliskan di majalah dan menulis buku harian.
Berikut ini adalah rekam jejak beliau
dalam menulis:

Ternyata, saat beliau menulis banyak
topik, beliau juga mendapatkan dukungan dari rekan – rekan guru sebagai sahabat
terdekatnya. Mereka turut memberikan andil dalam memotivasi narasumber agar
terus menghasilkan karya. “Tulisannya bagus, membuat pembaca larut dalam
emosi yang dimunculkan dalam cerita. Selain itu bahasa yang saya gunakan juga
sederhana dan mudah dicerna oleh pembaca. Bahkan ada juga yang berkomentar
bahwa tulisan – tulisan saya dapat dijadikan bahan ceramah atau kultum,”
kenang beliau saat mengingat kembali kesan teman – temannya.
Menghimpun yang Berserak

“Menghimpun yang Berserak” merupakan salah
satu judul buku yang ditulis oleh Bpk. Ukim. Ide untuk membuat buku ini diakui
oleh beliau datang dari komentar – komentar yang diberikan oleh teman – teman
beliau. Buku ini diberi judul demikian karena isinya terdiri dari tulisan –
tulisan yang merekam pelajaran hidup yang beliau alami bersama dengan “anak –
anak cerdas” yang menjadi siswanya. Beragam kejadian, beragam waktu, dan
beragama tokoh beliau kisahkan melalui buku ini. Beliau berharap bahwa buku ini
dapat bermanfaat bagi para pembacanya melalui mutiara – mutiara kehidupan yang
beliau temukan dan beliau tuliskan dalam bukunya.
Proses Memoles Tulisan Agar Berkilau Bak
Mutiara

Bpk. Ukim mengisahkan awal peristiwa saat
beliau diwawancara sebelum menerbitkan bukunya. Walaupun saat itu beliau
sendiri menjadi penanggung jawab penerbitan buku di sekolah, namun bukan lantas
jalan beliau untuk menerbitkan buku menjadi mudah semudah membalikkan telapak
tangan. Sebagaimana mutiara yang perlu dipoles agar semakin berkilau, Bpk. Ukim
mengikuti semua rangkaian wawancara tersebut. Saat itu beliau diwawancara untuk
dua judul buku yang beliau tulis yaitu “Menghimpun yang Berserak” yang
merupakan buku pribadi beliau, dan buku bersama yakni buku pelajaran.
Dalam kesempatan interview itu Bpk. Ukim mendapatkan ilmu – ilmu baru
seperti tips dan trik menerbitkan buku. Seperti memprediksi pasaran buku,
menentukan nilai tambah yang termuat pada buku, dan kriteria buku yang dianggap
layak untuk diterbitkan. Berikut ini adalah kriteria kelayakan sebuah buku
untuk diterbitkan (khususnya buku mata pelajaran) :
1.
Menunjukkan penggunaan pendekatan baru
2.
Lebih lengkap
3.
Penulisnya memang berkualifikasi luar
biasa
4.
Naskah renyah (enak dibaca)
5.
Diutamakan dari hasil penelitian lembaga –
lembaga pendidikan terbaik
Selain itu, ada juga alasan penerbit
menolak naskah buku yaitu :
1.
Kurang nilai ekonomisnya
2.
Materi / judul tidak sesuai dengan fokus
penerbit
3.
Sudah ada buku sejenis di penerbit
4.
Penulis tampak kurang menguasai materi
5. Penulis tampak tidak mampu menuangkan
idenya dengan baik sekalipun penulis menguasai materi
6.
Penuhnya kapasitas produksi penerbit
(masuk dalam penundaan penerbitan)
Namun, di akhir wawancara, justru beliau
merasa kurang nyaman dan menyadari bahwa sebenarnya beliau merasa “terpenjara”
dengan kegiatan wawancara tersebut. Hal ini terjadi ketika wawancara sampai
pada pertanyaan berupa sikap yang diambil oleh beliau bila ada hal – hal yang perlu disesuaikan bahkan
diganti dari tulisan itu. Karena bagi beliau, menulis itu adalah ekspresi
pribadinya sehingga beliau tidak mau jika ada orang lain yang mengatur hal –
hal privasinya.
Rahasia di Balik Layar
Ternyata, untuk menerbitkan buku dengan
baik, betul – betul butuh persiapan matang. Sekalipun naskah buku sudah selesai
ditulis, namun masih perlu dipoles lagi oleh tim yang disebut dengan editor.
Tim editor ini lah yang akan menyebabkan karya yang kita buat dapat dinikmati
oleh banyak orang. Jadi boleh dibilang, kerja tim editor ini adalah kerja di
balik layar dari keberhasilan sebuah buku sebelum sampai ke tangan para
pembacanya.
Mengapa dikatakan sebagai kerja di balik
layar ? Karena pada saat pembaca membeli dan membaca sebuah buku yang
berkualitas, sangat jarang pembaca akan mencari tahu editornya. Pembaca akan
cenderung melihat nama penulis buku tersebut dan penerbitnya.
Seorang penulis perlu melakukan kolaborasi
bersama dengan editornya. Karena pekerjaan mereka adalah memastikan naskah kita
layak menjadi buku yang akan diterbitkan. Design cover, layout, dll menjadi
tanggung jawab tim editor. Biasanya, tim editor akan mengirimkan proof buku
(dami) kita sebelum buku tersebut dicetak. Editor pasti akan menghubungi
penulis untuk meminta konfirmasi terkait design cover dan layout.
Meeting Buku Adalah Hal Penting
Setelah editor selesai bekerja, dami sudah
diserahkan pada penulis dan kontrak sudah ditanda tangani, maka langkah
berikutnya adalah mengikuti meeting terkait penerbitan buku. Hal – hal yang
dibahas dalam meeting ini adalah :
1. Penulis mendapatkan 5 buah buku berstempel
“tidak diperjualbelikan” sebagai bukti bahwa buku tersebut sudah dicetak
2.
Teknis launching buku, merupakan strategi
promosi buku agar laku
3.
Royalty buku akan diterima penulis setelah
6 bulan pertama
Narasumber menuturkan bahwa sebenarnya
meeting terkait penerbitan buku ini sangat penting bagi seorang penulis.
Hendaknya penulis juga memberikan kontribusi berupa gagasan – gagasan terbaik
yang bisa dilakukan oleh kedua belah pihak, yaitu penulis dan penerbit,
terutama terkiat dengan strategi pemasaran buku tersebut.
Sekali Menyelam, Seribu Mutiara Dipanen
Setelah mendapat pengalaman pertama
terkait dengan menulis dan menerbitkan buku di penerbit mayor, Bpk. Ukim merasa
semakin tertarik dan termotivasi untuk menulis kembali karya – karya
berikutnya. Buku kedua, ketiga, keempat, dan ini adalah buku terbaru beliau
yang menjadi best seller.

Ibarat peribahasa, lain padang lain
belalang, lain lubuk lain ikannya. Demikian juga seorang penulis. Tentunya,
tidak akan bisa meraih kesuksesan yang sama dengan penulis yang sudah sukses
saat ini, apalagi jika kita belum mempunyai arah yang tepat dalam menulis. Ada
kalanya saat kita mempunyai bahan untuk menulis, kita tidak yakin untuk mulai
menulis dari mana dan saat sudah mulai menulis, tulisan – tulisan itu pun tidak
bisa kita selesaikan.
Oleh karena itu, selain membagikan kisah
suksesnya, narasumber juga membagikan tips – tips menjadi penulis yang kreatif
dan berani. Berikut ini adalah tipsnya :
1.
Pilihlah kategori ekspresi menulis.
Ada dua tipe penulis yaitu tipe
sprinter dan tipe marathon. Tipe sprinter yaitu penulis yang menyajikan tulisan
dengan singkat dan cepat, misalnya dalam menulis cerpen. Sedangkan tipe
marathon yaitu penulis yang senang menyajikan cerita yang panjang dan
berkesinambungan, misalnya menulis novel. Dengan mengetahui tipe – tipe penulis
ini, kita dapat mengenali kemampuan menulis kita. Sehingga tulisan – tulisan
kita akan bisa kita selesaikan.
2.
Tentukan peran Anda hanya sebagai penulis,
bukan merangkap editor.
Seorang penulis pemula, pasti
menginginkan karyanya sempurna. Oleh karena itu, dia akan menjadi serakah
dengan juga bertindak sebagai editor dari buku yang ditulisnya. Hal ini yang
menyebabkan buku tidak pernah selesai, karena sudah menulis beberapa paragraf
tiba – tiba dihapus kembali.
3.
Seorang penulis yang baik adalah pembaca
yang baik.
Membaca buku sejenis akan memberikan
inspirasi dan vitamin yang akan memperkaya tulisan kita.
4.
Menulislah dengan gaya kita sendiri.
Pada saat orang lain membaca tulisan
kita, mereka akan mengenali gaya bahasa kita. Oleh karena itu seorang penulis
perlu menemukan warna, tipe, dan kekuatan sendiri dalam menulis.
Kesimpulan : Ingatlah,
bahwa Anda adalah seorang penulis hebat yang mengolah ladang amal Anda sendiri.
Oleh karena itu, olah lah ladang tersebut dengan cara menulis setiap hari.
Karena dengan demikian Anda akan menemukan kebahagiaan. Menulis berarti
menciptakan sejumlah kebaikan untuk diri Anda, keluarga, dan bahkan orang lain.
Selalu yang terbaik, keren.
BalasHapusKeereeen Habiis
BalasHapusApik tulisannya..seperti air mengalir
BalasHapusIndah cara mengemasnya
BalasHapusTrm ksh, Bu.
BalasHapuspemilik blog ini pun luar biasa
BalasHapusBagus saya belum sanggup 👍👍👍👍👍
BalasHapusCiamik sorooo...keren sist
BalasHapusKeren cikgu no
BalasHapusKeren
BalasHapusKeren abis Buuuu
BalasHapusSuka sekali sama cara bu Tere mengurai resume. Aku sampe sekarang belum bisa😅
BalasHapusKeren banget bu
BalasHapusLuar biasa
BalasHapusmantul dan informatif
BalasHapusPinter mengemas kata
BalasHapusLuar biasa mantap
BalasHapusTernyata re yah juga bacaan nya..cik gu
BalasHapusSiip,guru muda yg kreatif.
BalasHapus